.AHMADDAHLAN.ID, YOGYAKARTA – Dalam rangka peresmian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Muhammadiyah secara nasional yang digelar pada Selasa (15/7) di Sleman, DI Yogyakarta, Syamsul Anwar, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menegaskan bahwa semangat Surah Al-Ma’un harus menjadi landasan utama dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam sambutannya, Syamsul menekankan bahwa keberhasilan pembangunan nasional—terutama dalam menyongsong Indonesia Emas 2045—sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia. Dan menurutnya, kualitas itu berakar pada kesehatan jasmani yang baik, yang salah satu fondasinya adalah kecukupan gizi sejak usia dini.
“Membangun generasi unggul harus dimulai dari tubuh yang sehat. Sebab, akal yang sehat hanya bisa tumbuh dalam tubuh yang sehat pula,” ujarnya.
Ia juga mengkritisi pendekatan administratif dan transaksional semata dalam implementasi program gizi. Menurutnya, program MBG seharusnya dijalankan dalam kerangka gerakan sosial yang berakar pada nilai-nilai keislaman, terutama fikih sosial Muhammadiyah yang berlandaskan Surah Al-Ma’un. Fikih ini menekankan pentingnya kepedulian, keadilan sosial, dan solidaritas sebagai wujud nyata dari keimanan.
“Jangan sampai program ini kehilangan ruh. Kita tidak boleh tercerabut dari nilai-nilai Al-Ma’un. Jangan biarkan pelaksanaannya terjebak dalam pola pikir untung-rugi atau pertimbangan ekonomi belaka,” tegas Syamsul.
Menutup pesannya, ia mengingatkan bahwa tantangan masa depan bangsa sangat besar, dan hanya bisa dihadapi melalui sinergi antara rakyat dan pemerintah dalam membangun SDM yang cerdas, sehat, dan kompetitif. Tanpa kualitas, menurutnya, suatu bangsa akan tertinggal dan tergerus oleh kemajuan bangsa lain.
“Kalau kita tidak mampu membangun kualitas, maka kita akan tertinggal. Maka penting bagi kita meneguhkan komitmen untuk terus berjuang membangun bangsa yang besar,” tandasnya.
Bagi Muhammadiyah, pelaksanaan program ini bukan semata soal pemberian makanan, tetapi juga merupakan bentuk nyata pembangunan spiritual, sosial, dan moral masyarakat. Melalui pendekatan berbasis nilai Al-Ma’un, program MBG ditempatkan sebagai bagian dari pengabdian Muhammadiyah untuk mencetak generasi masa depan yang unggul dan berdaya saing.
Peresmian ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh dan institusi, baik secara luring maupun daring. Hadir secara virtual Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, sementara hadir secara langsung Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Nurul Yamin, jajaran Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Ketua Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, serta pimpinan PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah) dan tokoh-tokoh lain yang mendukung pelaksanaan program ini.